Aku di Perkosa Mantan Guruku

       Namaku Maria seorang ibu rumah tangga muda berusia 28 tahun,suamiku bernama Toni berumur 4 tahun lebih tua dariku,seorang pegawai instansi bank,anak kami baru berusia 8bulan,dan masih menyusu badan....kami tinggal di komplek perumahan sederhana di kota kami.Mas Toni saat ini sedang bertugas di luar kota untuk satu minggu kedepan.

       Pagi ini aku menjemur pakaian di halaman depan rumah,selesai menjemur aku masuk kedalam,kulihat anakku masih terlelap tidur,lalu aku lanjut untuk beres beres rumah,aku menyapu di ruang tamu rumah,baru beberapa saat menyapu anakku menangis,aku melihat lalu aku beranjak kedalam kamar,dan menyusui anakku,ku angkat anakku dari ayunan tempat dia tidur lalu kubaringkan dikasur,aku pun berbaring selayaknya ibu menyusui anaknya,kulorotkan dasterku hingga selengan lalu aku mengeluarkan payudara dara yang berukuran 36D,dengan lahap anakku menyantapnya

selagi anakku asik menyusu tiba-tiba cuaca berubah seperti mau hujan,angin berhembus kencang,''ah padahal aku baru saja menjemur pakian" pikirku,rasa rasa pakian ku tertiup angin,karna angin begitu kencang,ingin melihat dan mengangkat jemuran anakku belum kenyang menyusu..aku takut kalau di lepas dia nanti menangis,selang beberapa menit anakku kembali tertidur,aku merapikan pakian,dan memasukan kembali payudaraku kedalam sarang nya..belum sempat berdiri..pintu depan rumahku di ketok seseorang..

"permisi..permisi"....siapa jawabku,aku membuka pintu...berdiri didepan seorang laki-laki yang berusia sekitar empat puluhan,berseragam guru...di tangannya kulihat pakian yg tadi aku jemur...maaf dek ini pakiannya bercecer di pinggi jlan,hampir terlindas motor saya" ucap bapak itu,

aku yang masih terpaku,dan rasa tidak asing dengan wajah bapak ini'eh iya pak"
"kok melamun imbuh" bapak itu lagi dan dia menyerahkan pakaian ku yang di tanganya dan aku menerima nya....'ini pak rahmat ya" kataku...iya saya...adek kok bisa kenal saya jawabnya

tiba sesuatu jatuh...ke lantai dari  tanganku...ah sial..itu bra ku yang berwarna ungu...secara spontan pak rahmat mengambil dan memberikannya kepadaku....aku malu minta ampun

masuk dulu pak....bapak pasti lupa dengan saya...kita cerita di dalam saja...dia pun masuk aku mempesilahkan dia duduk d sofa d ruang tv...aku langsung menaruh pakian tadi ke ranjang pakian yang berada di belakang...aku kemabli ke depan,aku duduk berhadap-hadapan dengan pak,rahmat,saya Maria pak murid bapak dulu...bapak wali kelas saya di kelas 3...jelasku...oh iya iya,sanga ingat jawab pak rakmad......kami pun bercerita panjang lebar...

sebentar pak saya ambil minum...aku membuatkan kopi untuk pak rahmat... aku kembali kedepan dan menghidangkan kopi buat pak rahmat...sambil membungkuk aku menaruh kopi di meja tamu...tak sadar karna aku memakai daster...pak rahmad dengan jelas bisa melihat buah dadaku yg masih di balut bra....aku segera berdiri dan kembali duduk besebrangan dengan pak rahmad....

tiba tiba hujan turun sangat deras,dan percikan sampai kedalam rumahku...aku berdiri dan menutup pintu depan secara bersamaan anakku pun menagis...maff pak saya lihat anak saya bentar,kataku..silahkan...aku masuk kedalam kamar meliahat anakku...kugendong tapi dia tak mau diam...kelihatannya dia mau menyusu aku melatakan dikasur dan menutup pintu kamar,tempat tidur terlihat jelas dari tempat pak rahmat duduk...beberapa menit anakku kembali tertidur,aku merapikan pakian,dan memasukan kembali payudaraku kedalam sarang nya....aku meletakkan anakku kedalam box ayunan lagi...



Saat aku akan membuka pintu kamar tiba-tiba muncul sebuah tangan yang langsung mencekal tanganku..ternyata pak rahmat.. sementara tanganku yang satunya langsung dicekal kebelakang tubuh dengan kasar. Aku mencoba berteriak tetapi belum sempat suaraku keluar, pak rahmat membanting tubuhku keatas tempat tidur.

Aku mencoba berontak tapi apalah daya karena tenaga pak rahmat  benar-benar diatasku jauh. Pak rahmat menindihku yang sedang kesakitan karena bantingan tadi dan langsung mencoba melucuti

pakaianku yang menggunakan daster warna jingga. Aku melihat pak rahmat dengan ketakutan yang amat sangat, aku tahu apa yang ingin dia lakukan kepadaku namun aku tak mampu untuk melawan dirinya itu. 

Dia sepertinya tidak sabar lagi dan merobek pakaianku sehingga sekarang aku tinggal mengenakan celana dalam bra tiap kali. Teriakan dan umpatanku juga tidak dia tanggapi sama sekali,

 pak rahmat hanya membisu sambil terus dia dengan ganas melumat bukit kembarku dijilat dan di remas sampai asi yang seharusnya buat anakku keluar seperti air mancur karena remasan pak rahmad,di kemudian melahap payudara ku..seperti anakku lagi menyusu…

kemudian pak rahmat berusaha melucuti seluruh pakaianku hingga akhirnya lolos juga celana dalamku ditangan pak rahmat.

Dia sepertinya terkesima melihat kemaluanku yang rapih tercukur. Dengan kulit putih mulusku ini memang sangat menggoda, bahkan mas Toni yang sudah sering bercinta dengankupun tidak ada bosan-bosannya melihat tubuhku ini.

pak rahmat lalu membuka celananya dan membetot keluar batang kemaluannya. Sekarang keringat dingin mulaimembasahi tubuhku. Teriakanku sepertinya tidak ada yang mendengarkan, mungkin karena hujan,kulihat sekilas anaku masih tertidur pulas. 

Aku sadar sebentar lagi pak rahmat akan menyetubuhi diriku. Penisnya yang begitu besar bahkan sudah membuatku merasa ngilu hanya dengan melihatnya saja. Bahkan milik mas Toni saja paling hanya dua pertiga dari milik pak rahmat.

pak rahmat lalu mengangkat kedua pahaku dan menekannya kearah perutku sehingga aku menjadi sedikit sesak nafas. Aku yang sudah lemas melawan dari tadi hanya bisa pasrah melihat detik-detik dimana ujung kemaluan pak rahmat semakin lama semakin dekat saja dengan bibir vaginaku.

Seperti yang kutakutkan sebelumnya, akhirnya pak rahmat pun melesakkan batang kemaluannya yang sangat besar itu melewati himpitan bibir kewanitaanku yang masih rapat ini. Aku menjerit dan memohon ampun supaya dia tidak memperkosaku tetapi apa daya karena jeritanku tidak diindahkannya sama sekali. Sekarang bahkan ujung kemaluannya sudah melesak seluruhnya kedalam vaginaku tinggal bagian batang dan pangkalnya saja yang masih ada diluar.

“Akhh…sakit. Ampun! Jangan perkosa saya!” jeritku memelas tapi lagi-lagi tak ada reaksi dari pak rahmat. Dia malah semakin mempercepat proses penetrasinya sehingga membuat rongga vaginaku semakin sakit saja. Bibir kemaluanku bahkan seperti robek menjadi dua karena dipaksa menerima batang kejantanan sebesar bonggol jagung itu.

Lagi-lagi aku menjerit tetapi kali ini hanya jeritan kecil dan lemah karena aku sudah kehabisan tenaga untuk berteriak dan menjerit lagi. Sekarang tinggal suara desahan dan rintihan pelan yang terdengar tiap kali pak rahmat menyodokkan batang kemaluannya nyang besar itu didalam vaginaku dan mengaduk-aduknya dengan berbagai macam arah dan gaya. Setelah sekian lama baru kali ini aku kembali merasakan seperti diperawani untuk yang kedua kalinya. Dulu aku juga pernah merasakan rasa sakit seperti ini ketika diperawani oleh mas Toni, suamiku.

pak rahmat tak bicara ketika mendengar aku meminta ampun dan merintih kesakitan. Dia bahkan sepertinya semakin bernafsu saja begitu mendengar aku yang semakin lemah tak berdaya ini menjerit dan merintih. Dalam lima belas menit kemudian pak rahmat mempercepat sodokannya dan dia  mengakhirinya dengan sebuah sodokan yang kencang dan dalam pada vaginaku. Aku mendongakkan kepalaku menahan rasa sakit yang hebat ketika pak rahmat menyetubuhiku dengan kasarnya. Sesaat kemudian aku merasakan penis raksasa itu berkedut keras lalu aku merasakan adanya cairan hangat membasahi rongga rahimku. Aku shock bukan main ketika menyadari kalau pak rahmat berejakulasi didalam rongga kemaluanku. Aku takut hamil dan terlebih lagi aku jijik menyadari kalau ada pria asing yang tak lain adalah guruku sewaktu Sma memperkosaku dan menyemprotkan cairan spermanya didalam vaginaku. Aku pingsan entah untuk berapa lama.

Begitu aku bangun dan tubuhku yang tergolek tanpa mengenakan sehelai benangpun ini merasakan dingin luar biasa. Kepalaku sedikit pusing dan mencoba untuk menyadarkan diri sendiri kalau aku telah diperkosa oleh pak rahmat. Tangisku tak pelak lagi meledak memenuhi ruangan ini. Tanganku meraba selangkanganku dan mendapati sedikit noda darah segar disertai cairan putih kental yang sangat banyak yang aku tahu itu adalah sperma dari pak rahmat. Entah sudah berapa kali dia memperkosaku sampai cairan maninya keluar begitu banyak dari kemaluanku ini. Sesaat kemudian terdengar suara sms masuk. Aku buka sms itu dan aku terkejut ketika sms itu berasal dari pak rahmat yang berbunyi “Aku sudah ambil foto kamu pas lagi bugil. Awas kalau sampai lapor polisi. Aku bakalan sebarin keseluruh orang.” Aku menagis kulihat anakku masih nyenyak tertidur
 
Seketika aku lemas tak berdaya dan beberapa saat kemudian sms dari mas Toni muncul menanyakan keadaanku. Aku jawab kalau aku baik-baik saja dan menyuruhnya cepat pulang. Seandainya dia tahu kalau istri tercintanya telah habis dinikmati tubuhnya oleh orang lain entah apa reaksi suamiku itu.

TAMAT .....



0 Response to "Aku di Perkosa Mantan Guruku"

Post a Comment