The Pursuit of Orgasm 2

Update kedua - This is it? part two


»»»»»»»»»»»»««««««««««

"hassh..hash... Hash...." aku mencoba mengatur nafas ku.
"enak ma...?" 
"ihhh... Nakaalll" sambil tersipu malu aku mentoel hidungnya.
"my turns....." dengan nada sebitchy mungkin dan membalik keadaan, dimana tadinya aku di tindih, sekarang aku yang menindih dia. 

Aku memposisikan tubuhku duduk tepat diatas pennisnya, dan kugoda dia dengan membuat goyangan goyangan sensual seperti para striper profesional, tentu saja setiap aku menggoyangkan pinggulku pennis frans terasa dihimpit sesuatu yang basah dah sedikit lengket karena sisa sisa orgasmeku.

"oohhh... Maaaa... oghh.... hmmm.. hmmnnn" suara suamiku terpotong karena lumatanku pada bibirnya. cukup lama kami saling berpagutan. 
"sekarang saatnya aku membalas perlakuan suamiku" pikirku. kulepas pagutan ku di bibir suamiku.

kumulai mendaratkan lidahku di telinga suamiku
"ahhhhs....." lenguh suamiku.
lidahku mulai menjalar turun keleher suamiku, dan semakin turun menuju dada suamiku yang bidang dan dihiasi bulu bulu tipis lalu kumulai melumat habis puting kecil suamiku.
"hmmmm..hmmm..."

puas bermain main dengan puting suamiku, aku mulai melancarkan serangan langsung kepada pusatnya. mula mula ku kocok kocok mesrah pennis suamiku.
"ahhhss...ahh..hmmmm" rintihan suamiku makin membuatku semangat. 

jilatanku kudaratkan dari ujung pennisnya hingga ke buah zakarnya, bermain main sebentar di lubang kecil tempat keluarnya air kencing dan air surga suamiku.
'jijik?' tentu saja tidak, dalam situasi seperti ini kurasa kata jijik sudah tidak masuk dalam kamus.

aku mulai melumat habis seluruh batang pennis suamiku, menaik turunkan kepalaku dan kadang kubumbui dengan sedikit sedotan sedotan di pennis suamiku. tentu saja setiap kali aku menyedot ujung kepala pennis suamiku erangannya semakin menjadi, kadang tangannya ikut memainkan tempo naik turunnya kepalaku.
"ohh...ohhsss... teruss babe" racaunya. dan kukeluarkan lagi jurus deep throat ku.

mungkin karena sensasi enak yang dirasakannya. tanggan suamiku menahan kepalaku agar tidak menarik diri dari pennisnya. tentu saja itu membuat tenggorokanku tersedak dan membuatku sedikit kesulitan bernafas. hingga kutepuk punggung lengannya seperti gerakan gerakan aktor gulat smackdown yang menandakan menyerah.

tersadar dengan tepukanku di lengannya suamiku segera menarik tangannya dari kepalaku. 
"haah..hahss..hassh..." ku coba untuk mengatur nafasku yang tadi sempat hilang. 
"sooryy ma...habis enak buanget siihh.."
"enak si enak... tapi ga gituu juga kaleeeee" godaku sambil memasang mimik wajah marah
"ya maafff maaaaa... hnggghh" ucapan suamiku terpotong karena pennisnya ku kocok dengan tempo yang sangat tinggi.

" K A P OK..." gerakan bibirku seperti mengirimkan kata itu kepada suamiku sambil tersenyum.. tak cukup dengan kocokanku yang bertempo tinggi aku juga mulai mengulum pennis suamiku lagi.
"ahhh..ahhhh...aahhhhh... enaakk maah...tterrrrusss...aahhhh.. aahhh" racau suamiku. 
kuturunkan tempo kocokanku dan terlihat pennis suamiku sudah dalam keadaan yang sangat tegang, tanpa menghentikan kocokan yang bertempo rendah atau lebih tepatnya di sebut mengurut, aku bangkit dan kembali menduduki perut suamiku.

seakan tahu akan maksudku, suamiku menggenggam pennisnya sendiri sehingga aku bisa mengambil posisi setengah berjongkok tepat di atas pennisnya.
sebelum mulai ronde pamungkas ku gesek gesekan sedikit ujung pennis suamiku ke clitorisku.
"hmmmnngg...hmnnnnmgggg.." rasanya sangat sangat geli.

oke tiba saatnya aku melepaskan keperawananku yang selama ini kujaga kepada suamiku. kucoba menurunkan pinggulku tepat ke arah pennis suamiku.
"ahhh..." percobaan pertama gagal,
sekitar 3 atau 4 kali aku mencoba tapi tidak berhasil.

"susah pa..."
"jangan memberikan pekerjaan laki laki pada wanita, hehehehe" kata suamiku yang kujawab dengan pukulan mesrah ke tanggannya.

"sini mah.. biar papa yang coba" suamiku membalikan tubuhku sehingga kini aku terlentang diatas tempat tidur dan membuka lebar lebar kakiku, suamiku menjilati vaginaku untuk membuat ku kembali terangsang dan membasahi vaginaku.
"ahh...ahh...." di dalam lenguhanku aku mempersiakan diiriku, karena menurut winda 'sehorny hornynya kita, tetep aja masih kerasa perihnya'
"siap mah ya..." kata suamiku sambil memposisikan pennisnya tepat di depan bibir vaginaku.
"iyaah pa.... pelan pelan ya..." kataku.

suamiku hanya mengangguk dan mulai menggesek gesekan kepala pennisnya dibibir vaginaku. aku mulai merasakan pennisnya mengguak bibir vaginaku dan.... 

"ctek... kikuk...kikuk...kikuk...kikuk...kikuk...ctek"

Related Posts :

0 Response to "The Pursuit of Orgasm 2"

Post a Comment