Sejak kejadian Itu , hubungan kami
pun terjalin sangat romantis dan bahkan seperti orang yang sedang
dimabuk asmara, kita seperti sepasang kekasih yang masih anget-angetnya.
dan panggilan sayang kita gunakan untuk memanggil satu sama lainnya.
bahkan kami pun sering kali melakukan hubungan sex di toilet ,
dan di dalam mobil , hubungan di antara kita pun tidak terlihat
tabu lagi.
Pagi ini di butik Aku pun di meja komputer herman datang k butik dengan alasan tas ku tertinggal, aku
menyuh dia duduk dikasir berdekatan denganku....kemudian mencuri kesempatan untuk mencium bibirku, tak hanya itu beberapa kali
pun pantatku di remas Herman dari belakang. karena terlalu sering menggodaku , nafsu ku pun bermunculan dan perlahan merasuki seluruh
pikiranku, gairah pun tak tertahankan, ingin sekali meluapkannya pada bu
farah.
"ke belakang bentar yuk yank.. ?!", bisik Herman penuh nafsu.
"mulai deh.. dasar otak mesum !", tuturku dengan tersipu-sipu.
Tanganku pun mengarah ke penis herman l yang sudah sangat keras dan tegak berdiri.
"ihh.. baru juga di pegang dah bangun aja !", ucapku manja.
"sekarang tugas kamu sayang.. !", tuturnya genit.
"tugas apaan ?", tanya ku.
"tugasku bangunin.. tugasmu nidurin !", ucapnya penuh canda.
"Ogaaaahh... menang banyak kamu !", jawabku dengan muka gemes.
Hahaha.. kita berdua pun tertawa karena canda gurau itu, herman pun pergi
ke toilet belakang yang ada di butik . sesampainya di toilet dia
kirim pesan via BBM .
"kalau kamu ga mau nidurin sekarang aku ga bakal mau bangunin lagi !", tulis pesan itu.
"ku hitung mundur 5 menit dari sekarang, aku menunggu jawabanmu sayang !", lanjut dari pesan herman.
, waktu sudah
menunjukan pukul 11:00, waktuku tak banyak aku harus melampiaskan
hasratku secepat mungkin . tak lama kemudianaku punyang
mengetuk pintu toilet, dan akupun masuk kedalam
toilet .
"buruan buka celananya.. !", ucapnku dengan wajah terlihat sedikit panik.
"sabar sayang.. ", ucapnya dengan tangan membuka celananya sendiri.
"Hah.. kok tambah kurus yank burungnya ?!", ucap ku setelah melihat kemaluan herman.
"hahaha... ", kita berdua pun tertawa pelan.
dia pun mengarahkan tangannku untuk memainkan burungnya, lalu tangan
kanannya mendekap tubuhnku dan mendekatkan ke tubuhnya, laluherman cumbu
bibirku, kita pun bersilat lidah dan saling bertukar ludah, rasa liur
dan ludahnya bercampur jadi satu dengan lipstikku, nampak sekali herman ingin
mencumbu payudaraku tapi busana dress panjang yang ku pakai sangat
mengganggu sekali, kulihat dia hanya bisa memendam saja hasrat itu.herman pun
ingin menjilatin area ketiak ku tapi lengan panjang dressku
lagi-lagi sangat mengganggu. dan herman menghentikan semua cumbuannya.
"di rumah yuk yank.. pakaianmu ganggu banget, aku ga bisa explore semua tubuhmu !", bujuk rayu herman.
"disini aja yank.. kerjaanku masih banyak !", ucapku.
lagian di rumah ada mbak anik....
"nanti aku bantu.. kamu pinjem motor karyawanmu aja biar cpt sampai rumah ....tenang sayang bibi anik tadi kerumah pak le....jam 3 baru minta di jemput!", ucapnya merayu.
"jam 1 harus sampai sini lagi yaa.. ", tuturku.
Kita pun mengakhiri aksi kami saat itu juga dan mencoba menahan nafsu,
Aku dengan cepat keluar dari toilet lalu menuju ke salah satu
karyawanku untuk meminjam motor, setelah dapat aku herman BBM aku untuk
keluar dari toilet, kita sengaja memberi jarak waktu keluar dari toilet
supaya tidak di curigai. kunci motor ku pegang dan kita berangkat menuju
rumah.
Sesampainya di halaman rumah , Herman pun menarik tanganku dengan
cepat menuju pintu, setelah terbuka aku langsung menutup pintunya dan
kita pun memulai lagi berpacu dengan nafsu. hernman menyanndarkan tubuhku di pintu
lalu di cumbunya bibirku, kukulum bibirnya, ku gigit dan ku hisap kedua
bibirnya, lidah pun beradu di dalam mulut.
"minum dulu sayang, mulutku terasa kering !", ucapku.
herman pun menghentikan cumbuan dan bergerak menuju dapur untuk mengambilkan minum,
setelah minum kembali dia lanjutkan permainan lidahnya, tangan nya
bergerilya di antara kedua payudaraku, diremas-remas dan sesekali dia
menekan-nekannya. tangan ku pun tak mau diam, aku melucuti
celananya sehingga kini bagian bawah sudah bugil.
lalu herman meraih resleting di punggungku lalu ke bawah sehingga
dress panjangnku terbuka, kini tubuhku hanya di balut oleh BH dan CD
serta hijab yang masih membungkus kepalaku. satu persatu dia melucuti BH
dan CD ku sehingga nampak jelas buah dadaku dan kemaluanku yang
gundul.
"kok gundul yang hutannya.. !", ucapnya menggoda.
"iya.. seminggu ga di siram jadi mati semua pohonnya !", ucapku bergurau
Sembari tertawa kita pun melanjutkan aksi kami, kini ku herman mengangkat tubuhku dan di letakannya di atas meja makan... dia merenggangkan kedua kaki ku
lalu dia pun dengan penuh nafsu menjilati klitorisku, dimainkan
klitorisku dengan lidahnya, dilumuri dengan ludahnya sehingga
terlihat sangat basah dan becek, sesekali pula dia mengiitnya yang
menimbulkan erangan dan rintihan keluar dari mulutku....ini adalah hal yang tak pernah kursakan bersama mas hendra suamku
Setelah puas bermain-main dengan klitorisku kini herman mulai menjajah lubang
vaginaku, kulihat area kemaluanku begitu basah, herman menjulurkan
lidahnya lalu digerakannya naik turun mengikuti belahan yang memisahkan
kedua bukit kecil, , lalu dia memasukan lidahnya dalam lubang kemaluanku.
"Aaaahh.. pelan sayang", desahanku begitu menggoda, tangan
kananku yang mencambak rambutku dan menekan kepalanya kedalam vaginaku,
seakan- akan aku tidak ingin herman menghentikan aksinya. saat lidahnya berada di dalam
lubang kemaluanku,dia pun memainkan lidahnya dan menjulrukan semakin
dalam sedalam-dalamnya.
"saat ku lirik jam
tanganku waktu sudah menunjukan pukul 12:30.
ahhhhh... cepet seakali waktunya, 30 menit lagi waktu untuk
menikmati permainan ini. karena jam 13:00 aku harus balik ke
butik. herman pun melepaskan aksinya untuk menjilati meki ku. lalu herman berdiri dan mengarah ke wajaku, dengan cumbu-cumbuan kecil aku
berujar,
"jam 12:30 sekarang yank.. !", ucapku.
"ya udah cepetan yank.. aku duluan yaa habis tuh kamu !", ucapnya mendesah.
Herman pun memundurkan kursi meja makan dengan jarak yang lumayan agak jauh
dari meja makan, lalu dia membantuku turun dari meja makan, dan
kemudian dia duduk di kursi tadi dan aku pun dipangku, aku duduk
dengan posisi membelakanginya. lalu aku pun mulai melakukan aksiku
dengan menggoyang-goyangkan pantatku sehingga menekan kemaluannya, dan
sesekali dia pun menampar pantat besarku, "Plaaaaakkkk.. " suara
tamparanku di iringi desahan dari mulutku.
"masukin yank.. !", suruhnua dengan penuh nafsu.
aku memepegang kemaluan herman, lalu aku arahkan ke
lubang vaginaku dan kemudian aku memasukan pelan-pelan, perlahan tapi
pasti seluruh batang penis herman pun di lumat habis oleh vagina, herman
pun memberikan tamparan-tamparan kecil ke pantatku dan itu memicuku untuk melakukan penetrasi. pelan-pelan aku menaik turunkan
pantatku, penis herman pun terasa seperti mengocok-ngokocok ,
hangat terasa burung herman di dalam lubang vaginaku walaupun sangat becek
karena banyaknya ludah herman di kemaluannku.
Saking gemasnya melihat pantat besarku yang memantul-mantul di pahanya, dia
pun meremas keras pantatku, sehingga aku pun berteriak merintih
nikmat, lalu herman memberikan tamparan di pantatkubu farah mempercepat
penetrasiku, "plaaakk.. plaaakkk.. plaakkk.. ", desahan yang
mengebu-gebu pun terdengar sangat menggoda.
"Aku mau keluar sayang... !", ucapku penuh nafsu dan mendesah.
"dikit lagi sayang... sayang.. !" desahanku semakin mengebu.
Dengan penetrasi naik turun yang semakin kencang dan remasan-remasan di
pantatku membuatku tak sanggup menahan lagi ejakulasiku.
"AaaaaAAHhhh... Aaaahh.. !", desahku penuh dengan kepuasan.
aku pun menyandarkan tubuh lemasku ke badan herman, sambil berbisik lirih,
"makasih sayang.. !", ucapku lirih dengan mengkecup pipinya.
"iya yank... bantuin aku yuk !", ajaknya mesra.
"aku masih lemas.. !", jawabnya lirih.
Tampak herman pun tak habis akal, aku diberdirikan lalu herman menyuruhku
menaiki kursi dengan kedua lutuku menjadi tumpuan, kini posisiku
pun menungging membelakangi herman. perlahan-lahan herman meraba-raba lubang
kemaluanku lagi, lalu diludahi lagi vaginaku dan menggesek-gesekan
jari-jarinya di bagian luar vaginaku, setelah terlihat cuma basah
kini herman pun melumasi penisnya dengan ludahnya, yaaa.. kini herman pun mulai
memasukan burungnya ke dalam vaginaku lagi, begitu lancar sekali
memasuki lubang kemaluanku.
Phaaakk.. phaaakkk.. bunyi yang di timbulkan dari aksi penetrasinya,
rintihan-rintihanku terdengar sangat nyata seolah aku sangat
menikmatinya, herman pun semakin mempercepat penetrasinya dengan menampar
pantatku yang semok, warna merah merona karena tamparan herman pun terlihat
jelas di pantatku, diremas dengan sangat kuat tanpa mengehentikan
penetrasinya. Aku rasa herman sudah tak tahan lagi ingin segera mengeluarkan semua
air maninya yang lama tertahan, herman pun merubah posisi kita.
dia menarik tubuhku turun dari kursi, dan membalik
badanku menghadap ke arahnya lalu herman menyuruhku jongkok dan mengulum penis....aku menggelengkan kepala.....karna seumur hidup aku belum pernah mengulum penis pria bahkan suamiku,
"keluarin di payudara aja yaa.. !", ucapku.
"iya sayank.. ....aku gak mau maksa jika kamu belum siap untuk mengoral dengan mulut.....jawab herman dengan nafsu yang membara....
Aku menunduk lalu bertekuk lutut,Aku menaruh kontolnya yang super keras itu di tengah payudaraku. Dan...
Slepp.. kurasakan kontol itu berkedut tapi tidak crot. Kontolnya tidak
muat di sela2 toketku. Sungguh kontol yang besar menggairahkan....aku menjepit kontol herman,dan menggoyangkan payudaraku naik...turun dan akhirnya crot..crot...crot....sperma herman keluar membasahi payudara dan mukaku.....kami terkulai lemas......herman memelukku
"udah yuk yank... kerjaanku masih banyak di butik !", sautku
"ya udah.. yuk !", jawabnya.
"cuci dulu yank.. !", ucapku dengan mengajakku ke kamar mandi luar.
Sesampainya di kamar mandi aku mencuci kemaluan herman dengan meremasnya
dan sesekali ku kocok, lalu dia mencuci kemaluannya sendiri setelah
mencuci kemaluanku.
Setelah kita merapikan diri dan aku pun kembali ke butik.................
BERSAMBUNG.............
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to " Belum Ada Judul the series {epsisode 6}"
Post a Comment