Belum Ada Judul the series {epsisode 6}

Sejak kejadian Itu , hubungan kami pun terjalin sangat romantis dan bahkan seperti orang yang sedang dimabuk asmara, kita seperti sepasang kekasih yang masih anget-angetnya. dan panggilan sayang kita gunakan untuk memanggil satu sama lainnya. bahkan kami pun sering kali melakukan hubungan sex di toilet , dan di dalam mobil , hubungan di antara kita pun tidak terlihat tabu lagi.

Pagi ini di butik Aku pun  di meja komputer herman datang k butik dengan alasan tas ku tertinggal, aku menyuh dia duduk dikasir berdekatan denganku....kemudian mencuri kesempatan untuk mencium bibirku, tak hanya itu beberapa kali pun pantatku di remas Herman dari belakang. karena terlalu sering menggodaku , nafsu ku pun bermunculan dan perlahan merasuki seluruh pikiranku, gairah pun tak tertahankan, ingin sekali meluapkannya pada bu farah.

"ke belakang bentar yuk yank.. ?!", bisik Herman penuh nafsu.

"mulai deh.. dasar otak mesum !", tuturku dengan tersipu-sipu.

Tanganku  pun mengarah ke penis herman l yang sudah sangat keras dan tegak berdiri.

"ihh.. baru juga di pegang dah bangun aja !", ucapku manja.

"sekarang tugas kamu sayang.. !", tuturnya genit.

"tugas apaan ?", tanya ku.

"tugasku bangunin.. tugasmu nidurin !", ucapnya penuh canda.

"Ogaaaahh... menang banyak kamu !", jawabku dengan muka gemes.

Hahaha.. kita berdua pun tertawa karena canda gurau itu, herman pun pergi ke toilet belakang yang ada di butik . sesampainya di toilet dia kirim pesan via BBM .

"kalau kamu ga mau nidurin sekarang aku ga bakal mau bangunin lagi !", tulis pesan itu.

"ku hitung mundur 5 menit dari sekarang, aku menunggu jawabanmu sayang !", lanjut dari pesan herman.

, waktu sudah menunjukan pukul 11:00, waktuku tak banyak aku harus melampiaskan hasratku secepat mungkin . tak lama kemudianaku punyang mengetuk pintu toilet,  dan akupun masuk kedalam toilet .

"buruan buka celananya.. !", ucapnku dengan wajah terlihat sedikit panik.

"sabar sayang.. ", ucapnya dengan tangan membuka celananya sendiri.

"Hah.. kok tambah kurus yank burungnya ?!", ucap ku setelah melihat kemaluan herman.

"hahaha... ", kita berdua pun tertawa pelan.

dia pun mengarahkan tangannku untuk memainkan burungnya, lalu tangan kanannya mendekap tubuhnku dan mendekatkan ke tubuhnya, laluherman cumbu bibirku, kita pun bersilat lidah dan saling bertukar ludah, rasa liur dan ludahnya bercampur jadi satu dengan lipstikku, nampak  sekali herman ingin mencumbu payudaraku tapi busana dress panjang yang ku pakai sangat mengganggu sekali, kulihat dia hanya bisa memendam saja hasrat itu.herman pun ingin menjilatin area ketiak ku tapi  lengan panjang dressku lagi-lagi sangat mengganggu. dan herman menghentikan semua cumbuannya.

"di rumah yuk yank.. pakaianmu ganggu banget, aku ga bisa explore semua tubuhmu !", bujuk rayu herman.
"disini aja yank.. kerjaanku masih banyak !", ucapku.
lagian di rumah ada mbak anik....



"nanti aku bantu.. kamu pinjem motor karyawanmu aja biar cpt sampai rumah ....tenang sayang bibi anik tadi kerumah pak le....jam 3 baru minta di jemput!", ucapnya merayu.

"jam 1 harus sampai sini lagi yaa.. ", tuturku.

Kita pun mengakhiri aksi kami saat itu juga dan mencoba menahan nafsu, Aku dengan cepat keluar dari toilet lalu menuju ke salah satu karyawanku untuk meminjam motor, setelah dapat aku herman BBM aku untuk keluar dari toilet, kita sengaja memberi jarak waktu keluar dari toilet supaya tidak di curigai. kunci motor ku pegang dan kita berangkat menuju rumah.

Sesampainya di halaman rumah , Herman pun menarik tanganku dengan cepat menuju pintu, setelah terbuka aku langsung menutup pintunya dan kita pun memulai lagi berpacu dengan nafsu. hernman menyanndarkan tubuhku di pintu lalu di cumbunya bibirku, kukulum bibirnya, ku gigit dan ku hisap kedua bibirnya, lidah pun beradu di dalam mulut.

"minum dulu sayang, mulutku terasa kering !", ucapku.

  herman pun menghentikan cumbuan dan bergerak menuju dapur untuk mengambilkan minum, setelah minum kembali dia lanjutkan permainan lidahnya, tangan nya bergerilya di antara kedua payudaraku, diremas-remas dan sesekali dia menekan-nekannya. tangan ku pun tak mau diam, aku melucuti celananya sehingga kini bagian bawah sudah bugil.
lalu herman meraih resleting di punggungku  lalu  ke bawah sehingga dress panjangnku terbuka, kini tubuhku hanya di balut oleh BH dan CD serta hijab yang masih membungkus kepalaku. satu persatu dia melucuti BH dan CD ku sehingga nampak jelas buah dadaku dan kemaluanku yang gundul.

"kok gundul yang hutannya.. !", ucapnya menggoda.

"iya.. seminggu ga di siram jadi mati semua pohonnya !", ucapku bergurau

Sembari tertawa kita pun melanjutkan aksi kami, kini ku herman mengangkat tubuhku dan di letakannya di atas meja makan... dia  merenggangkan kedua kaki ku lalu dia pun dengan penuh nafsu menjilati klitorisku, dimainkan klitorisku dengan lidahnya, dilumuri dengan ludahnya sehingga terlihat sangat basah dan becek, sesekali pula dia mengiitnya yang menimbulkan erangan dan rintihan keluar dari mulutku....ini adalah hal yang tak pernah kursakan bersama mas hendra suamku

Setelah puas bermain-main dengan klitorisku kini herman mulai menjajah lubang vaginaku, kulihat area kemaluanku begitu basah, herman menjulurkan lidahnya lalu digerakannya naik turun mengikuti belahan yang memisahkan kedua bukit kecil, , lalu dia memasukan lidahnya dalam lubang kemaluanku.

"Aaaahh.. pelan sayang", desahanku begitu menggoda, tangan kananku yang mencambak rambutku dan menekan kepalanya kedalam vaginaku, seakan- akan aku tidak ingin herman menghentikan aksinya. saat lidahnya berada di dalam lubang kemaluanku,dia pun memainkan lidahnya dan menjulrukan semakin dalam sedalam-dalamnya.
"saat ku lirik jam tanganku waktu sudah menunjukan pukul 12:30.

ahhhhh... cepet seakali waktunya, 30 menit lagi waktu untuk menikmati permainan ini. karena jam 13:00 aku harus balik ke butik. herman pun melepaskan aksinya untuk menjilati meki ku. lalu herman berdiri dan mengarah ke wajaku, dengan cumbu-cumbuan kecil aku berujar,

"jam 12:30 sekarang yank.. !", ucapku.

"ya udah cepetan yank.. aku duluan yaa habis tuh kamu !", ucapnya mendesah.


Herman pun memundurkan kursi meja makan dengan jarak yang lumayan agak jauh dari meja makan, lalu dia membantuku turun  dari meja makan, dan kemudian dia duduk di kursi tadi dan aku pun dipangku, aku duduk dengan posisi membelakanginya. lalu aku pun mulai melakukan aksiku dengan menggoyang-goyangkan pantatku sehingga menekan kemaluannya, dan sesekali dia pun menampar pantat besarku, "Plaaaaakkkk.. " suara tamparanku di iringi desahan dari mulutku.

"masukin yank.. !", suruhnua dengan penuh nafsu.

aku memepegang kemaluan herman, lalu aku arahkan ke lubang vaginaku dan kemudian aku memasukan pelan-pelan, perlahan tapi pasti seluruh batang penis herman pun di lumat habis oleh vagina, herman pun memberikan tamparan-tamparan kecil ke pantatku dan itu memicuku untuk melakukan penetrasi. pelan-pelan aku menaik turunkan pantatku, penis herman pun terasa seperti mengocok-ngokocok , hangat terasa burung herman di dalam lubang vaginaku walaupun sangat becek karena banyaknya ludah herman di kemaluannku.

Saking gemasnya melihat pantat besarku yang memantul-mantul di pahanya, dia pun meremas keras pantatku, sehingga aku pun berteriak merintih nikmat, lalu herman memberikan tamparan di pantatkubu farah mempercepat penetrasiku, "plaaakk.. plaaakkk.. plaakkk.. ", desahan yang mengebu-gebu pun terdengar sangat menggoda.

"Aku mau keluar sayang... !", ucapku penuh nafsu dan mendesah.

"dikit lagi sayang... sayang.. !" desahanku semakin mengebu.

Dengan penetrasi naik turun yang semakin kencang dan remasan-remasan di pantatku membuatku tak sanggup menahan lagi ejakulasiku.

"AaaaaAAHhhh... Aaaahh.. !", desahku penuh dengan kepuasan.

aku pun menyandarkan tubuh lemasku ke badan herman, sambil berbisik lirih,

"makasih sayang.. !", ucapku lirih dengan mengkecup pipinya.

"iya yank... bantuin aku yuk !", ajaknya mesra.

"aku masih lemas.. !", jawabnya lirih.

Tampak herman pun tak habis akal, aku diberdirikan  lalu herman menyuruhku menaiki kursi dengan kedua lutuku menjadi tumpuan, kini posisiku  pun menungging membelakangi herman. perlahan-lahan herman meraba-raba lubang kemaluanku lagi, lalu  diludahi lagi vaginaku dan menggesek-gesekan jari-jarinya di bagian luar vaginaku, setelah terlihat cuma basah kini herman pun melumasi penisnya dengan ludahnya, yaaa.. kini herman pun mulai memasukan burungnya ke dalam vaginaku lagi, begitu lancar sekali memasuki lubang kemaluanku.

Phaaakk.. phaaakkk.. bunyi yang di timbulkan dari aksi penetrasinya, rintihan-rintihanku terdengar sangat nyata seolah aku sangat menikmatinya, herman pun semakin mempercepat penetrasinya dengan menampar pantatku yang semok, warna merah merona karena tamparan herman pun terlihat jelas di pantatku, diremas dengan sangat kuat tanpa mengehentikan penetrasinya. Aku  rasa herman sudah tak tahan lagi ingin segera  mengeluarkan semua air maninya yang lama tertahan, herman pun merubah posisi kita.

dia menarik tubuhku turun  dari kursi, dan membalik badanku menghadap ke arahnya lalu herman menyuruhku  jongkok dan mengulum penis....aku menggelengkan kepala.....karna seumur hidup aku belum pernah mengulum penis pria bahkan suamiku,

"keluarin di payudara aja yaa.. !", ucapku.

"iya sayank.. ....aku gak mau maksa jika kamu belum siap untuk mengoral dengan mulut.....jawab herman dengan  nafsu yang membara....
 Aku menunduk lalu bertekuk lutut,Aku menaruh kontolnya yang super keras itu di tengah payudaraku. Dan... Slepp.. kurasakan kontol itu berkedut tapi tidak crot. Kontolnya tidak muat di sela2 toketku. Sungguh kontol yang besar menggairahkan....aku menjepit kontol herman,dan menggoyangkan payudaraku naik...turun dan akhirnya crot..crot...crot....sperma herman keluar membasahi payudara dan mukaku.....kami terkulai lemas......herman memelukku


"udah yuk yank... kerjaanku masih banyak di butik !", sautku

"ya udah.. yuk !", jawabnya.

"cuci dulu yank.. !", ucapku dengan mengajakku ke kamar mandi luar.

Sesampainya di kamar mandi aku mencuci kemaluan herman dengan meremasnya dan sesekali ku kocok, lalu dia mencuci kemaluannya sendiri setelah mencuci kemaluanku.



Setelah kita merapikan diri dan aku pun kembali ke butik.................

BERSAMBUNG.............

Related Posts :

0 Response to " Belum Ada Judul the series {epsisode 6}"

Post a Comment