Belum Ada Judul the series {epsisode 5}



Pagi ini aku dan mbak ani kerumah sakit...sekalian barengan widya kesekolah..............saampai diasana mbak anik langsung memeluk herman dan menangis...herman yang sudah sadar tadi malam,menenangkan mbak anik......meliahat kedatangan kami andre dan ridho pamit untuk pulang dan nanti sore mereka datang lagi....aku meghampiri herman dan bertanya keadaan nya...dia mengatakan  masih terasa sakit dan pusing...dia juga menanyakan aku...aku baik baik saja......."bu tak usah cemaskan saya,saya pasti akan sehat,jangan karna saya toko jadi terbaikan,klau ibi mengizikan biarlah bi anik saja yang menemani saya...saya gak mau merepotkan ibu...lagian andre pun sudah mau menemani saya setiap malam" kata herman terbata bata...mbak anik pun menyakini saya seperti itu.....akhir selama empat hari berikutnya... ...pagi ku antar widya kesekolah,dan mbak anik kerumah sakit....mbak anik gantiaan sama andre dan ridhao,setelah melihat keadaan herman sebentar aku kembali ke butik....

Hari ini herman pulang dari rumah sakit,andre yang membawanya langsung kerumah....setelah mengantar herman andre langsung cabut ke kampus.......toko lumayan ramai hari ini,jadi aku tak bisa menyambut herman orang yang sudah menyelamatkan nyawaku...kalau uang itu tak jadi masalah bagiku.....jam 2 siang toko mulai sepi...kutinggalkan kasir kepada mira dan langsung menuju kerumah....

Setelah sampai dirumah aku masuk kulihat mbak anik sedang sibuk dengan kegiatan hariannya dan widya masih belum pulang sekolah
“herman nya mana mbak”tanya ku….  “sepertinya ada di kamar bu” jawabnya


aku langsung menuju ke kamar herman….ku buka pintu perlahan…kulihat dia sedang terbaring tidur tanpa mengenakan baju…terlihat badannya yang lumayan kekar…..perlahan aku mendekat dan aku duduk dipinggir kasur disebelah herman berbaring

kuperhatian wajahnya sudah tidak lebam lagi…kulihat bagian atas mata kiri nya jahitannya sudah mengering,kuberanikan untuk menyentuh bagian itu…dengan perlahan dan lembut…lalau tanganku turun mengelus pipi nya cukup lama tanganku mengelus pipinya…tiba tiba mata terbuka perlahan

Sudah-sudah.. sekarang lebih baik kamu tidur saja…

Eh..iya bu Jawab-nya… aku yang menjadi meraasa tidak enak sendiri, dan tanganku masih masih terpaku di pipi herman.

tiba-tiba aku tersadar kalau kini aku harus mengangkat tanganku..aku melepaskan belaian itu dan menaruh tanganku di kasur…... tanpa kusadari tangan kiri herman kini menggenggam tanganku..ingin ku lepas….

Tapi biarlah, lagian herman tidak pernah bersikap kurang ajar dan selalu menghormatiku sebagai majikannya.


Man.. Masih ada gak yang teresa sakit? Tanyaku

“Hanya kepala agak sedikit pusing” Jawabnya.

.’”Emang kenapa bu? Tanya-nya dengan lembut.

“Ti..tidak.. Ibu hanya menjadi tidak enak mengganggu”  Jawab-ku sambil menoleh kearahnya. Tentu saja aku berbohong karena bukan itu alasan utama.

“Kenapa harus tidak enak..saya malah senang bisa ditemani ibu” Jawab Herman

“Maksud kamu?” Tanya-ku pura pura  tidak mengerti.

“Yah.. ini seperti mimpi jadi kenyataan” Ujar Herman dengan tatapan penuh arti.

“.. ibu tidak mengerti maksud kamu man” aku berbohong lagi

Bu.. kalau boleh saya jujur, Saya sangat melihat wajah ibu. Tapi??

Tapi pa man?

Hmm.. HERman pun menghela nafas panjang.. .. sudah hampir 3 tahun saya bekerja bersama Ibu.. Entah mengapa saya semakin lama semakin mengagumi ibu Ujar herman dengan lembut.

Maaf.. Ibu masih tidak mengerti maksud perkataan kamu.Perkataan Heraman membuatku sungguh tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menanggapi kata-katanya.


Ibu ayu sangat cantik, , rajin, dan senantiasa baik kepada saya Jujur saja sebagai pria normal saya mulai menaruh perasaan kepada ibu.


Mendengar pujian dan pengakuan hermanyang terlihat tulus, membuatku merasa kaget. Walau sebenarnya diriku juga mengagumi sosok herman sejak peristiwa aku mengintip dia dan mba anik. Sehingga pengakuan Herman tentang perasaannya kepadaku sunggu membuatku terkejut dan tidak tahu harus bagaimana.

Sebenarnya bisa saja aku menamparnya dan menolak perasaanya, karena setatusku majikan dan istri majikan prianya. Namun aku benar-benar bingung harus merespon seperti apa. Bukan karena setatusku sebagai atasannya,. Namun herman membuat gairah seksku menggebu gebu akhir akhir ini dan berjasa menyelamatkan nyawa ku, dan aku sama sekali tidak ingin menyakitinya.


Man, ibu mengerti.. Ibu rasa itu hal yang wajar , namun Kamu kan tahu kalau Ibu sudah memiliki suami dan anak,
Jelas-ku dengan sangat hati-hati.

Iya.. BU saya juga berfikir demikian, terima kasih Ibu sudah tidak marah dan mau mengerti.. Maafkan kelancangan saya Balas Herman

Tidak perlu minta maaf man.. Ujar-ku merasa bersalah melihat ekspesi wajah herman


Tidak apa-apa bu Itu salah saya yang tidak bisa menahan diri terhadap wanita sebaik dan secantik Ibu..


Jujur saja pujian yang terus herman ucapkan, entah mengapa begitu mengena dihatiku. Dan hati kecilku malah merasa bersalah karena menolak perasaan herman…padahal aku sangat ingin mersakan hal yang dirasakan mbak ani.


bu.. Boleh saya meminta sesuatu yang sepertinya agak berlebihan? Tanya herman dengan tatapan yang dalam.

Meminta apa Man ?kalau Ibu bisa pasti akan ibu lakukan

Boleh saya meliha tibu tanpa mengenakan penutup kepala? Mohon Herman memelas.

Haahah..aku tertawa…kamu kan sering lihat ibu tanpa jilbab man?????

“Saya sangat suka melihat ibu seperti itu”katanya

I..ya..bo..boleh.. Jawab-ku dengan
Aku pun bangkit dihadapan herman yang terus menatapku. Dengan jantung berdebar, pelahan akupun meraih ujung penutup kepalaku dan menariknya melewati leher jenjangku yang mulus dan putih.

Setelah penutup kepalaku terlepas, aku melihat wajah Herman yang terlihat terpesona menatapku. Seketika aku merasa pipiku panas menahan malu,,,
Ibu cantik.. sungguh benar-benar cantik herman
Jangan dilihatin terus Man saya malu..

Maafkan saya Bu, tapi Ibu Ayu benar-benar cantik Boleh Saya menecup kening ibu sebagai tanda sayang?


Aku yang mulai terbuai dengan pujiannya, hanya mampu mengangguk lemah dan tidak mampu menolak permintaanya. Dengan perlahan herman bangkit dan menatap wajah-ku dalam-dalam.

Dengan amat perlahan herman  mengarahkan wajahnya mendekati wajah-ku. Sementara aku hanya mampu terpejam pasrah.
CUP Aku pun merasakan sebuah kecupan yang penuh dengan kasih sayang di keningku. Bibir herman terasa begitu basah di dahiku.


Terima kasih BU.. Saya senang sekali saat ini..

Sasat membuka mataku, aku dapat melihat raut bahagia Herman, yang terpampang di hadapan-ku.

“tiba-tiba handphone ku berbunyi..sms dari karyawan butik ada langganan ingin menemuiku”



man.. ibu harus ke butik ada pelanggan ingin jumpa  

ohhhh jadi ibu mau ke butik  lagi? Tanyanya memastikan apa yang aku ucapkan.

Aku pun mengangguk sambil tersenyum.

Aku pun bergegas mamakai jilabab ku lagi..kulihat wajah pemuda itu sangat kecewa…

Segera aku bangkit dan pergi meninggalakan herman…………..

Jam 7 malam aku kembali dari butik…tak mungkin rasanya aku kemar herman lagi….aku langsung kemar membersihakan diri,setelah makan malam aku tidur...



“maaa kamiiii berangkat ya…teriak anak-anaku”
  

Ah aku kesiangan”batinku

Dengan segera aku bangkit untuk mandi Setelah mandi dan siap-siap aku pun segera turun k bawah untuk menyusul sarapan dan berangakat ke butik . kulihat mbak anik menjemur pakian di luar


CUP ibu cantik sekali pagi ini.. Ucap Herman yang tiba-tiba mengecup pipi-ku.


Walau sedikit terkejut menerima perlakuan yang sedikit berani dari Herman. Aku merasa tidak keberatan dan membalasnya dengan sebuah seneyuman manis.


HermanBikin kaget saja.. gak enak nanti diliat orang ..kamu sudah minum obat Ucap-ku 

Hahahha Sudah…….. tidak ada orang bu

herman berlalu ke arah dapur

Setelah selesai sarapan, aku langsung berangakat ke butik,
Jam 11,butik tidak terlalu Sibuk,kupustuskan untuk kerumah
diperjalanan aku membeli buah-buahan…. Setelah Itu aku lanjut kerumah…aku berpapasan dengan mbak anik yang pergi belanja ke pasar…..”Bu saya belanja dulu” katanya……”ok mabak ati ati dijalan”pesan ku

Aku pun segera masuk dan menuju ke kamar herman…….

 mengapa aku ingin berpenampilan baik di depan herman, oleh karena itu aku menyempatkan diri untuk sekedar bercermin melihat penampilanku. Ku lihat wajah-ku yang terap cantik tanpa makeup. Dan aku pun mengenakan pakaian yang sedikit memamerkan bnentuk tubuhku. Entah mengapa aku begitu senang ketika Herman memuji penampilanku. 

Dengan tetap mengenakan penutup kepala model santai. Aku kini mengenakan sebuah legging panjang hitam dan kaus putih berlengan panjang. Tidak lupa aku mengenakan parfum.

Setelah sampai didepan pintu kamar Herman akupun langsung masuk, yang langsung disambut dengan senyum herman yg berbaring di kasur.

Toko sepi ya BU Tanya herman

“lumayan” sautku.

Maaf yah BU ngerepotin terus Ujarnya memasang wajah bersalah

Sudah-sudah..  

Aku pun masuk ke dalam kamar Herman. Sebenarnya aku sadar betul kalau tidak pantas bagi seorang wanita dewasa bersuami sepertiku harus berduaan dengan nya. Namun dengan mengatas namakan rasa Hutang budi aku mencoba membenarkan apa yang aku lakukan ini. 


Kalau Kamu merasa terganggu Ibu bisa pergi lagi kok .. Ujar-ku

Gak apa-apa kok Ucap Herman

nih Ibu bawaain buah Aku pun menanaruh buah itu dimeja dekat kasur…dan aku duduk ditepi kasur herman……
Aku mengupaskan apel buat herman…. Dan dia minta disuapi memakannya aku pun tak mua ,enolak……kami pun mulai berbincang-bincang sambil duduk diatas tempat tidur. Dan beberapa kali aku mendapati mata Herman yang terus mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang sedikit tertutup penutup kepala. Entah mengapa aku malah merasa senang saat Herman memperhatikan tubuh-ku.Dan entah setan dari mana tiba-tiba aku pun mulai gelap mata.


Man.. Kamu mau liat ini? Tanya-ku sambil menunjuk payudaraku.

Ehh.. saya ti..tidak bermaksud.. Jawab Herman gelagapan 

.. dari tadi Ibu lihat mata kamu ngelirik ke dada ibu  terus.. Kalau mau liat bilang saja.. asal tidak perlu melepas pakaian, saya tidak keberatan kok

I..bu serius..? 

He..em Jawab-ku menganggukan kepala 

Boleh saya?

Tapi liat dari luar aja loh Man Ujar-ku sambil mengangkat penutup kepala yang menutupi bagian dadaku.

Herman pun mulai menatap langsung ke arah payudaraku yang hanya bebalut kaus tipis dan Bh didalam-nya. Dengan melihat ekspresi wajah Herman, Aku-pun mulai merasakan sensasi rasa malu bercampur rasa aneh yang terus mendorongku…

Bu…..walaupun hanya melihat dari luar.. sudah dari lama saya mencuri-curi pandang untuk melihat payudara Ibu ini seperti mimpi saja Ucap-nya senang.

Akupun melihat Herman mulai mengarahkan tangannya ke depan payudarahku.
boleh saya? 

aku pun hanya bisa mengangguk kecil, Degan perlahan tangan tersebut semakin mendekati payudara-ku. Aku yang tidak kuat menahan rasa malu, hanya mampu terpejam menunggu sentuhan tangan Herman

Dan akhirnya akupun dapat merasakan tangan Herman menyentuh payudaraku. Dengan lembut tangan tersebut mulai bergerilya mengusap-usap payudara-ku. Rasa geli bercampur risih mulai menyelimutiku yang tidak sanggup melihat apa yang terjadi dengan payudara-ku.

Lama-kelamaan, usapan tersebut mulai berubah menjadi remasan lembut yang terasa begitu nikmat. Dengan perlahan Herman mulai merebahkan tubuhku yang mendadak lemah ke atas kasur. 

Dan aku pun terkejut, ketika merasakan lumatan di bibir-ku. Dengan segera aku membuka mataku, dan benar saja wajah Herman berada tepat dihadapan-ku sambil melumat bibir-ku dengan ganas. 

Melihat ekspesiku yang terkejut, Herman pun tersentak menarik tubuhnya menjauhiku.
Maafkan saya BU, saya tidak bermaksud seperti ini Ucapnya dengan wajah bersalah.

.. Ini bukan salah siapa-siapa. Semenjak Kamu mengatakan perasaan kamu kepada Ibu, IBU sungguh merasa bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Kamu.balasku
Maksud IBU..?

Iya, Ibu sangat bersalah, Ibu sungguh tidak ingin membuat Kamu kecewa. Bahkan bila harus memberikan tubuh Ibu

Bu ayu.. Panggil Herman yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucap-kan.

Dengan senyum dan, aku memberanikan diri meraih telapak tangan Herman dan menaruhnya di payudaraku.
, biarkan majikan mu ini untuk terus melayani kamu, dan membalas segala keberanian Ucap-ku dengan lirih.

Terima kasih Bu.. Ucap herman yang langsung mendekatkan dirinya kepadaku. 

Dengan perlahan dia langsung merangkul pundak-ku dan melumat bibir-ku. Tangannya pun mulai meremas payudara-ku. Cumbuan Herman mulai membuat-ku terhanyut, dandia  menyuruhku membuka bibir-ku, membiarkan lidah-nya yang basah bermain di dalam mulut-ku.

Sampai tiba-tiba aku merasakan tangan Herman terus turun dan meraih bagian bawah tubuh-ku. Aku pun terkejut dan langsung melepaskan ciuman-nya serta menahan pergelangan tangan Herman
, jagan lebih dari ini.. pinta-ku.

Maaf bu.. tapi saya sangat ingin melihat keindahan dibalik tubuhIbu yang selalu tertutup

Ucapan Herman membuatku yang sudah mulai dilanda biarahi , Aku sangat hawatir kalau ini akan semakin membuatku terbawa.tapi di sisi lain aku sangat ingin mersakan apa yang dirasakan mbak anik beberapa waktu yang lalu

Man Ibu mohon jangan, Ibu tidak ingin menghianati suami IBu lebih dari ini Jelas-ku mencoba mengelak.

Baik BU, tapi saya sudah sangat bernafsu saat ini.. Ujar Herman memelas.


Fikiran-ku pun kembali berkecambuk, sebenarnya cumbuan Herman. Aku pun mulai terdiam membisu karena tidak tahu harus berbuat apa. Namun Herman terus saja merayuku dengan segala cara,di mengatakan kalau hany ingin menggesekan penisnya di vaginaku dan hanya sebatas itu.


Tapi Ibu tak ingin melepas Bh IBU Paling tidak payudara-ku masih bisa ku jaga fikir-ku.

Baik Bu.. silahkan buka penutup kepala dan pakaian ibu Perintah-nya tidak sabar.


Aku pun bangkit dari tempat tidur, dan mulai melepaskan penutup kepala dan pakaian-ku. Hingga terpampanglah tubuh mulus putih-ku yang selama ini terus ku tutupi dibalik pakaian-ku.

Sambil berusaha menutupi kedua payudara dan pangkal pahaku yang tentu saja percuma. Aku pun merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur. Dengan gemetar aku menunggu Herman yang saat ini terlihat sedang begitu menikmat memandangi setiap inci tubuh-ku.


Ibu memang sangat cantik.. Sudah saya duga tubuh ibu begitu bersih dan mulus Ucapnya tanpa berkedip.

Cepat Man selesaikan�� Pinta-ku yang sekuat tenaga menahan rasa malu dan jantungku yang terus berdebar kencang.

Herman pun mendekatkan tubuhnya di sampingku, dan mengecup bibirku. Setelah memberikan kecupan singkat dibibirku. Herman langsung membenamkan kepalanya di sela payudaraku yang masih terutup BH putih. Membuatu merasa kan sensasi geli, ketika bulu kasar di wajah Herman menusuk-nusuk kulit payudara-ku.

Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa menilhat tubuh-ku dicumbu oleh pria lain selain suamiku. Sambil meremas erat seprei tempat tidur, aku berusaha mengontrol diri ku, Karena kini aku mulai merasakan kecupan Herman yang terus turun dari Payudara hingga kini di perut-ku……”mas hendra belum pernah melakukan seperti ini” batinku”

Aku yang tak kuasa menahan geli mulai menggeliat-kan tubuhku sambil tetap memejamkan mata. Dan jantung-ku pun semakin berdebar kencang saat merasakan ciuman Herman kini mulai mengarah dan terus turun ke pangkal paha-ku…..Apa yang akan dia lakukan??????

Setelah sampai tepat di vagina-ku. AKu pun dapat mendengar suara endusan Herman yang menghirup nafas dalam-dalam menikmati aroma vagina-ku yang sepertinya mulai basah.


Punya Ibu wangi sekali.. Ujar Herman sambil sesekali memberikan kecupan tepat di atas vagina-ku yang masih tertutup calana dalam tipis.


Sampai tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah mullai menggelitik tepat di vagina-ku yang tertutup celana dalam tipis, Dan bisa aku tebak itu adalah lidah Herman. Menerima rasa geli tersebut aku pun refleks menjepit kepala Pak Simon dengan kedua pahaku, agar menghentikan gerakan lidahnya yang semakin terasa geli bercampur nikmat…..Ini pertama kali vagina ku dilajat…suami ku pun belum pernah

Dengan perlahan aku dapat merasakan kedua tangan Herman meraih pinggiran celana dalam-ku. Mengerti apa yang akan dia lakukan aku pun mulai meringis sambil terpejam, dengan kedua tanganku semakin kuat meremas seprai.

Perlahan-lahan aku pun mulai merasakan celana dalam-ku terus turun melewati kakiku. Rasa dingin udara AC kamar pun mulai terasa membelai vagina-ku yang basah. Dan setelah berhasi meloloskan celana dalam-ku. Herman langsung menekuk kakiku dan membuatnya mengangkang. 

Walaupun dengan mata terpejam, aku tahu persis kalau kini vagina-ku yang ditumbuhi bulu lebat telah terpampang jelas di hadapan Herman. Dengan segenap hati aku pun mempersiapkan diri-ku untuk menerima apa yang akan Herman lakukan dengan vagina-ku.

Sampai cukup lama aku merasakan dinginnya Ac di vagina-ku, namun belum ada pergerakan dari Herman. Karena merasa heran aku pun mencoba perlahan-lahan membuka mata-ku untuk melihat posisi Herman.

Alangkah terkejutnya aku, ketika melihat Herman yang ternyata baru saja melepaskan celana dalam, yang menjadi satu-satunya pakaian terakhir ditubuhnya. Kini Aku pun Dapat melihat tubuhHermantelah telanjang bulat. Di antara lipatan perut dan pahanya, aku dapat melihat penis Herman yang terlihat ereksi maksimal dan jauh lebihbeasar dibandingkan kepunyaan suamiku. 

Dengan perlahan aku melihatHerman mengarahkan penisnya ke depan bibir vagina-ku yang kini terpampang jelas karena posisiku yang mengangkan. 


Man..Ibu mohon, Hanya digesek saja.. tidak lebih Pinta-ku yang panik ketika melihat penis besar Herman semakin mendekati vagina-ku.


Herman pun hanya membalas dengan anggukan kepala dan tatapan tajam kea rah-ku. Aku pun kembali memejamkan mata-ku menunggu sentuhan penis Herman di vagina-ku. Sampai tiba-tiba aku merasakan sentuhan di vagina-ku yang tentu saja itu adalah penis Herman. Dengan lihai ia mulai menggesek seluruh celah vagina-ku, bahkan tanpa sadar desahan mulai keluar dari mulutku.

Aku yang mulai menikmati gesekan penis Herman, sudah tidak memperdulikan lagi saat merasakan kepala penis heramna sesekali hampir masuk kedalam lubang vagina-ku urukauran yang besar agak suasah. Bahkan tubuhku mulai merespon dengan menggeliat-geliat merasakan sentuhan penis Herman di vaginaku.

bu? Panggil Hermansambil tetap menggesek penisnya di permukaan vagina-ku.

AHh.. iya man.. ? Jawab-ku lirih karena menikmati gesekan tersebut.

saya ingin merasakan jepitan milik ibu�� Ujar Herman diselingi nafas yang memburu.

ibu. juga mau Mau, tapi ibu tidak ingin menghianati kepercayaan yang di berikan suami Ibu..jawab-ku yang sudah dilanda birahi

Sudah terlambat Bu...kita sudah sampai sejauh ini.. Dan lagi , ini sama sekali tidak akakn merusak rumah tangga ibu.. Rayu Herrman sambil mulai menusuk-nusukan penisnya di lubang vagina-ku.

Sementara aku diam dan mencoba berfikir, Aku dapat merasakan penis Pak Simon terus bergerak masuk kedalam vaginaku kulihat dia agak kesuliatn dan. Memberikan berjuta rasa nikmat di setiap permukaan dinding vaginaku.

Bu.. bagainamaboleh saya? Tanya herman lagi

Bagaimana apanya Man...Jawab-ku yang hanya bisa pasrah.


Mendengar jawaban ku,
herman hanya tersenyum dan mulai menggerakan penisnya masuk dalam vagina-ku. beberapa kali melseset,aku tuntun penis besra Herman untuk masuk....Aku yang sudah terjebak sampai sejauh ini pun mulai mencoba menikmati bersetubuhan terlarang ini. Dengan tanpa ragu-ragu lagi desahan dan jeritan mulai keluar dari mulutku, mengiringi hentakan penis Herman yang semakin bernafsu.

Tangan herman pun mulai menggapai tali Bh-ku..
Boleh saya lihat tubuh indah Ibu seutuhnya Bu Dengan cepat aku pun mengerti kali dia ingin aku melepas BH yang kini menjadi satu-satunya penutup tubuhku.

Setelah memberi respon dengan anggukan, aku pun mulai meraih pengait Bh di pundaku. Dengan perlahan aku pun mulai melepaskan Bh-ku. Membuat Herman terlihat begitu terpesona menatap ke arah payudaraku yang kini terpampang bebas di hadapannya. Sementara rasa malu karena bertelanjang bulat di depan pembantuku , malah membuat vagina-ku semakin basah.

Payudara Bu Ayu indah sekali Racu Herman menatap kagum kea rah tubuh telanjang-ku yang selalu tertutup.

Dengan ganas Herman langsung menghisap putting kecoklatan-ku yang menyembul diantara payudara-ku. Lidah kasar dan basah herman mulai menggelitik kulit putingku yang terasa semakin sensitif.oh ini sungguh nikmat"baru pertama sensasi ini kurasakan...

awhhh manyang satunya juga Ujarku sambil menyodorkan payudaraku yang satunya.

Tentu saja
herman langsung merespon dengan berpindah menghisap putting-ku yang satunya. Membuatku tidak kuasa menahan rasa geli bercampurnikmat, hingga tanpa sadar kedua tangan-ku menjambak rambut herman agar dia lebih lama bermain dengan putingku.

Aku pun tak kuasa lagi menahan orgasmeku,
AAAHHHKKKhhhMan..ibu....aahhhkkkkhh Jeritku merasakan gelombang orgasme yang begitu nikmat.

Sementara Herman pun malah mempercepat kocokan penisnya di vaginaku yang terasa sensitif setelah orgasme. Dan
Croootttt.croootttcrooottt�� Aku pun merasakan beberapa semburan hangat di dinding vagina-ku.

Setelah mengalami orgasme, tiba-tiba tubuh
Herman yang penuh dengan keringat ambruk ke atas ubuh-ku. Dengan perlahan penisnya yang semakin mengecil, terlepas dari jepitan vagina-ku. Diikuti lelehan seperma yang mengalir keluar dari dalam lubang vaginaku.


Setelah kembali mengatur nafas kami, Aku pun merangkul lengan Herman dan mendekapnya diantara sela payudaraku yang basah oleh keringat. Dengan sayu aku pandangi wajah penuh kepuasan dari pemabnatu itu. 

Dengan lembut Herman mulai mengusa
p rambutku , terima kasih bu..Sudah mau mengerti.. ucap Herman diikuti kecupan di dahiku.

Entah mengapa aku mulai meraih penis Herman.
Man.. ibu sayang sama kamu Ucap-ku sambil membelai penis Pak Simon.

Saya juga sayang sama kamu Bu Ayu.. 

Lengan
Herman sungguh terasa empuk dan hangat di pelukan-ku, membuatku merasa nyaman dan mulai tertidur . Biarlah apa yang akan terjadi nantinya, aku hanya ingin menikmati kenyamanan yang aku rasakan saat ini.

     BERSAMBUNG................

Related Posts :

1 Response to "Belum Ada Judul the series {epsisode 5}"

  1. The King of Dealer
    I'm not the king of slot machines. They have a reputation for being very kirill-kondrashin popular amongst slot players and 카지노 사이트 that's why I decided to try out the new Genesis/Mega Drive II, which has a lot of

    ReplyDelete